2020?
(gambar ini didapat ditahun 2020 pada sebuah laman sosial media saat pertama kali akan menulis tapi gagal untuk diposting)
2020 menjadi tahun paling menguji buat saya. saya yang tidak pernah menyangka akan kehilangan banyak orang, saya yang tidak pernah menyangka akan dibenturkan habis-habisan, akhirnya merasakan apa itu kehilangan, apa itu perubahan, apa itu people come and go. banyak orang yang harus tereliminasi dengan sendirinya, banyak hal yang harus saya pelajari lagi, dan banyak hal yang dulunya saya pikir "ah aman aja ini" ternyata cukup membuat sakit. 2020 mungkin bukan cuma tahun kepahitan tersendiri bagi saya, sosial media memberikan bukti bahwa ada banyak orang diluar sana yang juga hancur ditahun itu. tapi 2020 juga menjadi tahun pertama saya untuk memulai tulisan pertama, namun setelah berkali-kali bimbang ditengah fase 'belum sembuh' itu saya memilih untuk "sembuh dulu deh baru nulis".
4 tahun berlalu, sekarang saya mengerti, kenapa 4 tahun yang lalu saya harus merasakan semua yang sempat saya pikir tidak masuk akal itu, sekarang saya mengerti kenapa dari sekian banyak orang didunia ini, Tuhan memilih saya untuk merasakan kepahitan yang tidak pernah terbesit sedikit pun dalam pikiran saya.
saya belajar bertahan, kuat, lalu bangkit lagi ditahun berikutnya. saya belajar untuk tetap menjalani semuanya walau dengan kehancuran yang luar biasa. saya sadar bahwa kita tidak bisa mengendalikan sesama kita manusia, saya sadar bahwa ekspetasi kepada manusia punya risiko sakit hati paling besar. banyak hal yang saya lepas di 2020, banyak hal yang saya pilih untuk tidak lagi mempertanyakannya pada Tuhan. dan sampailah saya pada pemikiran, "luka di 2020 memang tidak akan hilang tapi saya menjadi lebih baik karena luka itu"
saya tidak tahu, siapa yang akan membaca tulisan ini namun jika kalian sedang terluka, ketahuilah bahwa, kamu boleh merasa hancur lebur luluh lantak, namun tidak boleh 'hilang'.
Komentar
Posting Komentar