Dilema Malam

Langit berjudul malam kembali datang, bergantian dengan senja, dia menyapa bersama suara angin tak bertuan juga deras hujan tak diundang. ku kira dia tak mengingat waktunya. Aku terdiam, memikirkan kalimat apa yang akanku suguhi untuk menyambut kedatangannya Aku terdiam, memikirkan cerita apa yang akanku ceritakan. bukan tidak ada, namun rangkaian kataku belum rampung untuk ku sajikan padanya. aku tak ingin jahat seperti tuan muda yang membiarkanku membaca buku yang ruwet itu . Kau tak apa jika menunggu sedikit lagi, malam? sedangku diskusikan dengan senja, apa dia bisa merangkai semuanya seindah matahari tenggelam? Jangan redupkan dulu cahaya bulanmu, masih inginku nikmati diambang penantian ini.